Dari Abu Hurairah , ia berkata, Rasulullah memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:
قَدْ
جَاءَكُمْ رَمَضَانُ, شَهْرٌ مُبَارَكٌ, كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ
صِيَامَهُ, فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَتُغْلَقُ فِيْهِ
أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ. فِيْهِ لَيْلَةٌ
خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. مَنْ ُحُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ.
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan
kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat dalam
bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang
tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa." HR. Ahmad dan an-Nasa`i.
1. Berpuasa.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
كُلُّ
عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى
سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ
فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ
أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ
عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ
رِيحِ الْمِسْكِ
"Setiap amalan anak Adam akan
dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10
kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
‘Kecuali puasa, sungguh dia bagianku dan Aku sendiri yang akan
membalasnya, karena (orang yang berpuasa) dia telah meninggalkan
syahwatnyadan makannya karena Aku’. Bagi orang yang berpuasa mendapat
dua kegembiraan; gembira ketika berbuka puasa dan gembria ketika
berjumpa Tuhannya dengan puasanya. Dan sesungguhnya bau tidak sedap
mulutnya lebih wangi di sisi Allah dari pada bau minyak kesturi.” (HR.
Bukhari dan Muslim, lafadz milik Muslim)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. [QS.
Al-Baqarah:183]
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah , niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." [Muttafaqun alaih].
2. Membaca Al Qur'an
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil). [QS: al-Baqarah:185]
وَلاَ أَعْلَمُ نَبِيَّ الله
ِقَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِى لَيْلَةٍ, وَلاَ قَامَ لَيْلَةً حَتَّى
يُصْبِحَ وَلاَ صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ.
"Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah r membaca al-Qur`an semuanya, sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan." [HR. Ahmad].
3. Shalat Tarawih.
Aisyar radhiyallahu anha, ia berkata:"Sesungguhnya Rasulullah keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau. Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan
shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang
beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali
memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam
masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah r
hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat
Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca
syahadat dan bersabda, Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar
bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu
kalian tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah wafat dan kondisinya tetap seperti ini. [HR. al-Bukhari dan Muslim].
4. Shalat malam
Memperbanyak shalat malam, membaca al-Qur`an, zikir, berdoa, membaca shalawat. Aisyah radhiyallahu anha
pernah berkata, Aku bertanya, Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan
lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau menjawab, Bacalah:
اَللّهُمًَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَفاَعْفُ عَنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, ampunilah aku."
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah , niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." HR. al-Bukhari.
5. I'tikaf
I'tikaf merupakan salah satu sunnah Rasulullah , seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu anha:
أَنَّ
النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرَ
مِنْ رَمَضَانَ حَتىَّ تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ
بَعْدِهِ.
"Sesungguhnya Nabi selalu i'tikaf pada sepuluh
hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri
beliau beri'tikaf sesudah beliau." [Muttafaqun alaih]
6. Shadaqah
Memberi
hidangan berbuka bagi orang puasa
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda, "Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti
pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun."
(HR. Ahmad, Nasai, dan dishahihkan al-Albani)
Dari Ibnu Abbas , ia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ, وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِى
رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ...
"Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril menemui beliau, …HR. al-Bukhari.